Jumat, 14 Juni 2013
proses kematian yang menyedihkan (azab allah swt)
Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan seorang pejabat di
sebuah kota di Jawa Timur. Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan
untuk menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang ditinggalkan. Insya
Allah kisah ini menjadi hikmah dan cermin bagi kita semua sebelum ajal
menjemput.
Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin (pengurus jenazah)
kepada saya. Dengan gaya bertutur, selengkapnya ceritanya begini: Saya
terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16 tahun, berbagai pengalaman
telah saya lalui, sebab dalam jangka atau kurun waktu tersebut
macam-macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang meninggal dunia
akibat kecelakaan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya.
Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu jenazah seorang pejabat yang kaya
serta berpengaruh ini, menyebabkan saya dapat kesempatan 'istimewa'
sepanjang hidup. Inilah pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan,
menakutkan dan sekaligus memberikan banyak hikmah. Sebagai Modin tetap
di desa, saya diminta oleh anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya. Saya
terus pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba sampai ke rumah almarhum
tercium bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut dan
menjijikan. Saya telah mengurus banyak jenazah tetapi tidak pernah saya
bertemu dengan mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah almarhum,
sekali lagi saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti dirundung oleh
macam-macam perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam. Wajahnya
seperti tidak mendapat nur dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian saya
pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak almarhum dan saya potong.
Secara kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah mengikuti
kursus"fardu kifayah" atau pengurus jenazah yang pernah saya ajar. Saya
ajak mereka mambantu saya dan mereka setuju. Tetapi selama memandikan
mayat itu, kejadian pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan
pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan
sedikitdan perutnya hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran
yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut almarhum. Tapi apa yang
terjadi, pada hari itu sangat mengejutkan. Allah Subhanahu Wa
Ta'alaberkehendak dan menunjukkan kekuasaannya karena pada hari
tersebut, kotoran tidak keluar dari dubur akan tetapi melalui mulutnya.
Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang terjadi di depan saya ini?
Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya harap hal itu
tidak terulang lagi karena saya mengurut perutnya untukkali terakhir.
Tiba-tiba ketentuan AllahSubhanahu Wa Ta'ala berlaku, ketika saya urut
perutnya keluarlah dari mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor
ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat kotoran (belatung).
Padahal almarhum meninggal dunia akibat diserang jantung dan waktu
kematiannya dalam tempo yang begitu singkat mayatnya sudah menjadi
demikian rupa ? saya lihat wajah anak almarhum. Mereka seperti terkejut.
Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada
Bapaknya,kemudian saya tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga
terkejut dan panik. Saya katakan kepada mereka,"Inilah ujian Allah
terhadap kita". Kemudiansaya minta salah satu seorang dari pada pembantu
tadi pergi memanggil semua anak almarhum. Almarhum pada dasarnya
seorang yang beruntung karena mempunyai tujuh orang anak, kesemuanya
laki-laki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di rumah.
Ketika semua anak almarhum masuk, saya nasehati mereka. Saya
mengingatkan mereka bahwasanya tanggung jawab saya adalah membantu
menguruskan jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan semuanya, tanggung
jawab ada pada ahli warisnya. Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih
afdal menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan hanya iman, hanya
bilal, atau guru. Saya kemudian meminta ijin serta bantuan merekauntuk
menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika ditunggingkan mayat
tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup, hampir
sebaskom banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari penutup saji
meja makan. Subhanallah suasana menjadi makin panik. Benar-benar
kejadian yang luar biasa sulit diterima akal pikiranmanusia biasa. Saya
terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagikejadian yang lebih
ganjil.Selepas itu saya memandikan kembali mayat tersebut dan saya
ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya kain kafan. Saya bawa mayat ke
dalam kamarnya dan tidak diijinkan seorang pun melihat upacara itu
terkecuali waris yang terdekat sebab saya takut kejadian yang lebih aib
akan terjadi. Peristiwa apa pula yang terjadi setelah jenazah diangkat
ke kamar dan hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan, ketika
mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu
hanya cukup menutupi ujung kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya
tak dapat mengikat kepala dan kaki. Tidak keterlaluan kalau saya katakan
ia seperti kain kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak apalah,
mungkin saya yang khilaf dikala memotongnya. Lalu saya ambil pula kain,
saya potong dan tampung di tempat-tempat yang kurang. Memang kain kafan
jenazah itu jadi sambung-menyambung, tapi apa mau dikata, itulah yang
dapat saya lakukan. Dalam waktu yang sama saya berdoa kepada Allah "Ya
Allah, jangan kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar
peringatan kepada hamba-Mu ini." Selepas itu saya beri taklimat tentang
sholat jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah tidak dapat
dihantar ke tanah pekuburan karena tidak ada mobil jenazah/mobil
ambulance. Saya hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan sebagainya,
tapi susah. Semua sedang terpakai, beberapa tempat tersebut juga tidak
punya kereta jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada sedang
digunakan pula. Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar kebetulan.Dalam
keadaan itu seorang hamba Allah muncul menawarkan bantuan. Lelaki itu
meminta saya menunggu sebentar untuk mengeluarkan van/sejenis mobil
pick-up dari garasi rumahnya. Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika
dia sedang mencari tempat untuk meletakkan vannya itu dirumah almarhum,
tiba-tiba istrinya keluar. Dengan suara yang tegas dia berkata
dikhalayak ramai: "Mas, saya tidak perbolehkan mobil kita ini digunakan
untuk angkat jenazah itu, sebab semasa hayatnya dia tidak pernah
mengijinkan kita naik mobilnya." Renungkanlah kalau tidakada apa-apanya,
tidak mungkin seorang wanita yang lembut hatinya akan berkata demikian.
Jadi saya suruh tuan yg punya van itu membawa kembali vannya. Selepas
itu muncul pula seorang lelaki menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku
dia anak murid saya. Dia meminta ijin saya dalam 10-15 menit
membersihkan mobilnya itu. Dalam jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul
mobil tersebut, tapi dalam keadaan basah kuyup. Mobil yang dimaksudkan
itu sebenarnya lori. Dan lori itu digunakan oleh lelaki tadi untuk
menjual ayam ke pasar, dalam perjalanan menuju kawasan pekuburan, saya
berpesan kepada dua pembantu tadi supaya masyarakat tidakusah membantu
kami menguburkan jenazah, cukup tinggal di camping saja akan lebih baik.
Sayatidak mau mereka melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa yang
saya takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir Allah yang terakhir amat
memilukan. Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan, saya perintahkan
tiga orang anaknya turun ke dalam liang dan tiga lagi menurunkan
jenazah. Allah berkehendak semua atas makhluk ciptaan-Nya berlaku, saat
jenazahitu menyentuh ke tanah tiba-tiba air hitam yang busuk baunya
keluar dari celah tanah yang pada asal mulanya kering. Hari itu tidak
ada hujan, tapi dari mana datang air itu? sukar untuk saya menjawabnya.
Lalu saya arahkan anak almarhum, supaya jenazah bapak mereka dikemas
dalam peti dengan hati-hati. Saya takut nanti ia terlentang atau
telungkup na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, tak ada harapan untuk
mendapat safa'at Nabi. Papan keranda diturunkan dan kami segera timbun
kubur tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah supaya mampat dan
bila hujan ia tidak mendap/ambrol. Tapi sungguh mengherankan, saya
perhatikan tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu, jenazah yang
ada di dalam telah tenggelam oleh air hitam yang busukitu. Melihat
keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak almarhum supaya berhenti
menginjak tanah itu. Tinggalkan lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur
itu tidak ditimbun hingga ke permukaan lubangnya, tapi ia seperti kubur
berlobang. Tidak cukup dengan itu, apabila saya hendak bacakan talqin,
saya lihat tanah yang diinjak itu ada kesan serapan air. Masya Allah,
dalam sejarah peristiwa seperti itu terjadi. Melihat keadaan itu, saya
ambil keputusan untuk selesaikan penguburan secepat mungkin. Sejak lama
terlibat dalampenguburan jenazah, inilah mayat yang saya tidak
talqimkan. Saya bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah saya
pulang ke rumah almarhum dan mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya
kepada istri almarhum, apakah yang telah dilakukan oleh almarhum semasa
hayatnya. 1.
Apakah dia pernah menzalimi orang alim ? 2. Mendapat harta secara
merampas, menipu dan mengambil yang bukan haknya? 3. Memakan harta
masjid dan anak yatim ? 4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri
? 5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh atau infaq ?
Istri almarhum tidak dapat memberikan jawabannya. Memikirkan mungkin dia
malu Untuk memberi tahu, saya tinggalkan nomor telepon rumah. Tapi
sedihnya hingga sekarang, tidak seorang pun anak almarhum menghubungi
saya. Untuk pengetahuan umum, anak almarhum merupakan orang yang
berpendidikan tinggi hingga ada seorang yg beristrikan orang Amerika,
seorang dapat istri orang Australia dan seorang lagi istrinya orang
Jepang. Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Dan kisah ini benar-benar
nyata bukan rekaan atau isapan jempol. Semua kebenaran saya kembalikan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alapencipta jagad raya ini. Kepada
semua pembaca setia , tanyalah diri kita akankah kita menginginkan
peristiwa itu terjadi pada diri kita sendiri, ibu, bapak kita, anak kita
atau kaum keluarga kita ? Wallahu’alam bishshawab, ..Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ... Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar